7 Alasan Kenapa Manjaro Semakin Populer

- Januari 03, 2019
Ceritanya sih saya sudah pakai Manjaro selama dua bulan, menggantikan Pop_OS dari System76. Hampir semua pengguna linux pasti mendengar tentang Ubuntu, Debian, Arch dan Mint. Mungkin hanya sedikit saja yang tahu tentang distro kecil seperti Manjaro.
Saya sebenarnya pengguna Hackintosh walau dengan sistem komputer yang sudah ketinggalan 7-9 tahun yang lalu, ya, saya masih menggunakan Sandy Bridge i7 2600K di mesin Hackintosh saya, dan mesin satunya lagi (Manjaro) masih menggunakan i3 2120, jauh ketinggalan memang. Di mesin yang satu ini, saya mencoba cari-cari distro yang cocok untuk keperluan saya dan tentunya ringan disertai dukungan hardware dan update yang memadai.

Setelah mencari-cari akhirnya ketemu Manjaro, dan sayapun memakainya sudah dua bulan sebagai Secondary Computer. Kenapa saya memilih Manjaro? Artikel ini akan menjelaskan 7 Alasan kenapa Manjaro semakin populer, dan kenapa pula saya menggunakannya.

manjaro ranking on distrowatch

1. Arch Dengan Semua Keribetannya

Manjaro merupakan salah satu dari sedikit Distro Linux yang berbasis Ubuntu. Melainkan tetap dibangun secara terus-menerus dengan basis Arch Linux. Arch sebenarnya sih Distro yang sangat bagus, tetapi, kita perlu sedikit usaha untuk bisa menginstallnya. Dimulai dari Sistem dasarnya saja (base system), kemudian mensetting semuanya sendiri, sangat menyusahkan memang, apalagi bagi pengguna baru di dunia Linux.
when you use Arch Linux and you haven't told anyone in the last 10 minutes
devrant.com
Manjaro datang menghilangkan semua keribetan itu. Seperti distro lain pada umumnya, cukup download file ISO, buat installer USB, install. Installer Calamares, akan memberikan kemudahan saat proses instalasi, mirip Ubiquitynya Ubuntu-lah.

2. Dukungan Hardware

Cukup membuat kepala pusing untuk membuat semua hardware dapat bekerja dengan baik, khususnya saat menginstal Linux. Saat instalasi Manjaro, semua system akan discan dan akan menginstall driver yang diperlukan. Ada salah member forum menyatakan bahwa setiap kali dia menginstal Distro linux yang baru, harus disibukkan sedikit lagi agar bisa mendeteksi Wireless Card Broadcom (hardware lama). Tetapi dengan Manjari, "it works out of the box" katanya.

3. Tidak Usah Khawatir dengan PPA

Bagi yang kurang familiar dengan PPA (Personal Package Archive). Pada dasarnya PPA merupakan satu repository untuk suatu aplikasi tertentu yang tidak terdapat pada repository umum (pengguna Ubuntu/Debian pasti tahu ini). Menambah PPA sih gampang saja. Kendala muncul jika ingin melakukan upgrade. Di Manjaro, yang berbasis Arch, tidak mendukung PPA. Tetapi tersedia AUR (Arch User Repository). Lebih lanjut tentang AUR, cari lagi yah.

4. Software yang Sangat Banyak

Walau tidak mendukung PPA, jangan pikir Manjaro memiliki software yang sedikit. Tim Manjaro selalu mengembangkan repository softwarenya. Di samping itu, tersedianya AUR bagi pengguna Manjaro. AUR sebenarnya adalah script yang dibuat sendiri untuk menginstal aplikasi yang tidak dipacking untuk Arch Based (dalam hal ini Manjaro). Beberapa aplikasi dari AUR sebenarnya dipacking untuk Ubuntu (Debian), atau di-pull langsung dari Github. Script AUR memodifikasi file .deb, sehingga nantinya bisa di-install ke Manjaro Linux.
Kekurangan dari AUR, beberapa dari dependencies yang digunakan dan dibutuhkan AUR biasanya konflik dengan paket yang sudah terinstall.

5. Terbaru dan Terbaik tanpa Merusak Sistem

Salah satu masalah pengguna Arch miliki, karena merupakan rolling release, sehingga paket baru sangat sering di-release sehingga dapat merusak system. Tetapi tetang, Tim Manjaro bekerja keras untuk mencegah kejadian tersebut dengan mencoba (testing) paket terbaru tersebut, sebelum diberikan ke user.
manjaro update
Walau demikian, Manjaro akan menjamin bahwa paket baru akan release ke user sesegera mungkin dibanding distro yang menjadwalkan rilis paketnya seperti Ubuntu dan Fedora. Sehingga menjadikan Manjaro pilihan yang baik digunakan untuk mesin produksi.

6. Berpindah-pindah Kernel dengan Mudah

Kebanyakan distro, kalau mau pindah kernel, harus ngetik-ngetik di terminal. Manjaro mempunya aplikasi switch kernal, sehingga memindahkan kita untuk berpindah kernel.
berpindah kernel dengan satu kali klik
Fitur ini cukup membantu bagi pengguna hardware jadul (lawas), dan tidak 'menyukai' kernel terbaru. Berpindah kernel cukup dengan satu kali klik.

7. Komunitas yang Ramah

Terdapat banyak sekali komunitas distro di luar sana (termasuk Arch/Manjaro) yang dapat membantu para pengguna linux yang masih baru. Forum resmi manjaro menjadi tempat yang bagus untuk mencari bantuan atau memceahkan masalah. Silahkan bergabung di Group Komunitas Manjaro Linux Indonesia atau via Telegram.

Kamu juga menggunakan Manjaro?, silahkan berbagi pengalaman di kolom komentar. Jangan lupa share dan like postingan ini ya. Semoga bermanfaat.

Terima kasih (z).


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search